Kamis, 10 Mei 2012

Ayah hilang bersama Sukhoi, Istri Badai Kerispatih down


Mertua dari musisi Badai Kerispatih, Capt. Herman Suladji turut hilang bersama pesawat Sukhoi Superjet-100 buatan Rusia yang lenyap di Gunung Salak, Bogor, Rabu (09/05). Badai mengaku terakhir kali bertemu ayah dari istrinya tersebut dua minggu silam.


"Sekitar 2 Minggu lalu, gue ketemu di rumah. Tapi kalau istri gue ngobrol terakhir tadi pagi sebelum terbang, cuma ngobrol-ngobrol biasa sih. Yang parah sih ponakan gue. Ponakan gue bilang mau ikut Eyang, tapi Bokap bilang 'Jangan, Eyang mau pergi jauh'. Mungkin udah ada feeling juga, soalnya aneh banget, karena Bokap nggak pernah ngomong kaya gitu. Dan tipe Bokap gue itu bukan tipe yang melankolis, orangnya cuek," ucap Badai Kerispatih ditemui di terminal kedatangan Bandar Udara Internasional Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Rabu (09/05).


Sementara itu karena baru datang dari luar kota, Badai awalnya tidak tahu bahwa mertuanya ikut joy flight pesawat Sukhoi tersebut.


"Nggak tau gue, karena gue baru dari Jogja. Yang tau hanya istri, tapi memang dia nggak infoin ke gue, karena kan emang udah kerjaan hari-harinya ikut test flight. Tapi kalau hari ini emang gue nggak tau apa-apa. Biasanya hari-hari kalau lagi jam-jam lunch, istri suka nelepon gue, cerita Bokap hari ini ngapain aja," ungkapnya.


Saat ini kondisi istri Badai, Dewi Citra Asmarani masih cukup down. Karena itu Badai mengatakan istrinya tidak bisa menjaga sang ibu karena sama-sama tengah dalam kondisi drop, "Dia down banget ya, tapi ya kalau dia down dia nggak bisa jagain nyokap yang juga ngedrop. Jadi paling nggak gue sama istri harus jaga nyokap," ungkapnya.


Saat ini keluarga Badai menunggu Badan SAR Nasional untuk menemukan pesawat tersebut, "Dulu sih keluarga nyokap ada di Bogor, cuma sekarang udah nggak ada. Jadi kita nunggu kabar aja dari Basarnas," tandasnya. (kpl/ben/sjw)





Sumber: merdeka

0 komentar:

Posting Komentar